Kamis, 01 Februari 2018



Image result for unit link car



Jika dipikir-pikir kembali, membeli polis asuransi sama saja dengan mengeluarkan biaya untuk sesuatu yang belum tentu terjadi. Oleh karena itu banyak orang enggan membeli asuransi karena alasan tersebut. Namun jika produk asuransi itu digabung dengan sebuah produk investasi dengan iming-iming nilainya akan naik, masih enggan atau malah jadi produk idaman? Apabila kita teliti lebih jauh lagi, unit link tidaklah menguntungkan karena dana yang kita setor terbagi dua menjadi biaya premi dan sebagian dialokasikan untuk investasi. Terlepas dari penilaian itu, yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa unit link tetap ditawarkan?
Fasilitas dan Biaya Unit Link
Produk ini memang menawarkan dua keuntungan sekaligus. Pertama, memperoleh proteksi asuransi untuk melindungi diri atau barang dari kejadian tak terduga di masa depan. Sedangkan di sisi lain, nasabah akan mendapatkan manfaat investasi yang bisa menambah aset. Hal ini yang membuat produk ini mudah memikat masyarakat dan akhirnya laris manis.
Masyarakat kian pintar terhadap produk unit link. Banyak diantara mereka sudah mulai berhitung dan ternyata memang banyak yang kecewa menanamkan uangnya di unit link. Mengapa kecewa, karena produk unit link biasanya lebih mahal lantaran komponen biayanya tergolong tinggi. Sementara imbal balik hasil yang dicapai terasa lambat di bandingkan dengan produk investasi murni. Jadi, apa yang membuat unit link itu mahal? Mari simak ulasan biaya yang dibutuhkan untuk produk unit link berikut ini.

1. Biaya Administrasi

Komponen biaya ini terus dikenakan kepada pemegang polis selama polis tersebut masih berlaku. Besarnya biaya yang dibayarkan tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan asuransi, dan sistem pembayarannya bisa dalam perhitungan bulanan maupun tahunan.

2. Biaya Alokasi Premi

Pada awal pembelian produk asuransi unit link, biaya ini dikenakan pada pemegang polis. Hal yang kurang menyenangkan untuk produk unit link adalah biaya ini juga dipungut tiap dana yang dialokasikan ke produk investasi. Nah, sayang bukan? Bedakan saja dengan produk asuransi murni, misalnya reksa dana.

3. Biaya Pengelolaan Investasi

Selain kedua biaya diatas, demi keuntungan produk yang dipasarkan, perusahaan asuransi masih mengutip biaya pengelolaan investasi. Besaran biaya yang harus ditanggung pemegang polis bisa bervariasi sampai maksimal 3 persen per tahun berdasarkan harga unit. Nominal biaya juga tergantung dari jenis investasi yang dipilih, besarnya dana kelola, dan margin keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan asuransi.
Selain biaya diatas, jika anda bandingkan, maka produk ini preminya lebih mahal daripada beli produk asuransi murni. Banyak orang kecewa karena selain mahal biaya yang harus dibayar, manfaat produk yang diterima nasabah juga kecil. Dan repotnya lagi nasabah tak bisa mengakses kemana uangnya diinvestasikan sehingga mirip posisi “given”, terima saja apa adanya dari investasi yang dijalankan oleh perusahaan asuransi.


  (sumber www.cermati.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Dunia Investasi dan Asuransi

Blog ini merupakan informasi yang diberikan Admin dimana sebagai salah satu Agen Asuransi Berlisensi yang menawarkan Produk Dari CAR khususnya dengan Program 3i Networks nya. Dan bukan merupakan situs resmi dari Perusahaan CAR ( Central Asia Raya ) Sifat dari blog ini bersifat pribadi dan informatif yang sebagian juga diambil materi dari yang ada di situs internet lainnya.

Mengenai Saya

Foto saya
Penerbit , Percetakan dan Perdagangan Umum
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts